Hidup organik bukan berarti sekedar mengonsumsi barang-barang organik, tetapi bagaimana caranya menyatukan hati dan pikiran bahwa dengan hidup mengonsumsi barang-barang organik mampu membuat hidup kita jauh lebih sehat dan bahagia. Hal itu berusaha disampaikan Komunitas Organik Indonesia (KOI) saat konferensi pers di Kantor Fleisman Hillard, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Saat ini, banyak orang percaya dan mengonsumsi barang organik berdasarkan sertifikat yang telah dikeluarkan sejumlah pihak. Padahal, pemerintah sendiri belum memiliki lembaga yang diperuntukkan bagi pemberian label organik bagi produsen tertentu.
"Hanya delapan perusahaan swasta yang memberikan label organik, dan itu juga hanya makanan," ujar Ir Christopher Emille Jayanata, Ketua KOI. Menurutnya, para produsen yang tergabung dalam KOI tidak memiliki sertifikat tetapi dijamin keasliannya.
Hal itu dikarenakan para produsen peduli dengan hidup mereka sehingga mereka menjamin setiap bahan yang mereka gunakan benar-benar organik karena mereka juga mengonsumsinya sendiri. (mrs)
0 Response to "Hidup Organik Berdasarkan Hati dan Pikiran"